mata itu kembali menangis
rona merah wajahnya melukis jelas beban tak terkira
bibir diam seribu bahasa
hanya mata yang terus menangis
kiranya kurasa betapa besar bebannya
tak ubahnya berat gunung yang dirindunya
tak lagi ceria dalam harinya
mati dalam hidup itulah jiwanya
berjalanlah dia selangkah demi selangkah
terlihat berat namun tegas
menatap sayup entah kemana arahnya
seraya menggenggam aksara tanpa rupa
malangnya....
inilah buah racun dunia
bak tinta hitam yang melukis kembali pelangi miliknya
begitulah kurasa
dia mati dalam hidupnya
rona merah wajahnya melukis jelas beban tak terkira
bibir diam seribu bahasa
hanya mata yang terus menangis
kiranya kurasa betapa besar bebannya
tak ubahnya berat gunung yang dirindunya
tak lagi ceria dalam harinya
mati dalam hidup itulah jiwanya
berjalanlah dia selangkah demi selangkah
terlihat berat namun tegas
menatap sayup entah kemana arahnya
seraya menggenggam aksara tanpa rupa
malangnya....
inilah buah racun dunia
bak tinta hitam yang melukis kembali pelangi miliknya
begitulah kurasa
dia mati dalam hidupnya
-my lovely wife-





Posting Komentar